seperti malam-malam sebelumnya, aku terjaga dari tidur.
kulihat jam dinding masih menunjukkan pukul 01:12 wib
seperti biasa juga, kaos yg kupakai basah oleh keringat
segera ke lemari pakaian ambil t-shirt converse warna biru favoritku
setelah nyaman otomatis mata nyariin hanfone
aduk-aduk bedcover gak ada, huff ternyata nyempil di bawah bantal
ngecek inbox hp hanya ada 1 sms dari kamu yang gak sempat kubales
karena keburu lelap..
01:28 wib
ku duduk terdiam..
menatap sang bulan yang seolah dibingkai jendela kamarku
pemandangan yang cantik sekali
gak tahu kenapa aku suka sekali menatap bulan
apa mungkin aku masih ada keturunan ware wolf?
auuuuu… auuuuuu…. 😛
01:32 wib
suara burung hantu dari tadi tak mau diam
seolah mau memberi pesan
sebuah berita dari negeri yang jauh
digugusan pulau-pulau dibelahan bumi utara
aiiihh…
kain gorden jendela yang kubuka diam tak bergairah
kemanakah sang bayu yang sering menggodaimu
sang rembulan masih saja terSENYUM dengan indah
membuatku tak bergeming dalam bisu
hayahhh… pengennya ku tulis lembaran malam ini dengan ringan
tapi ujung-ujungnya kok jadi puitis lagi..
apa aku ini seorang penyair yang mabuk dan menggilai puisi
kata pak ustad mabuk itu dilarang
apa mabuk cinta itu juga haram yah ?..
sepertinya kesadaranku selalu hilang saat bicara dengan kamu
dan gak tahu juga kenapa aku selalu memikirkan kamu
kemana phikiran rasional itu
setiap menatap bulan terasa ada yang aneh
gak tahu kenapa..
sekarang ku coba menulis dengan membayangkan kamu
dengan keras berusaha menggambarkan cantiknya wajah rembulan
hufff… kenapa sulit sekali yah
keindahan ini begitu sempurna
02:36
maka terkutuklah aku kalau tidak mensyukuri nikmat ini
segera ku ucapkan rasa syukur dan terimakasih
kepada pemilik malam dan pencipta rembulan
tahajud dulu yah segera kembali kok…
03:16 wib
hi.. aku balik lagi nih, si penyair dadakan hohoho…
malam mulai merayap menuju terang, sang fajar rabu segera menjelang
sang rembulan berjalan pelan mengejar malam di belahan bumi lain
malam adalah rindu bagi rembulan
dan rembulan bukan lagi misteri bagi sang malam
semakin banyak yang ingin kutuliskan
tetapi semalaman kamu sudah mencuri hatiku
perasaanku gemetar terapung apung dalam rindu
aku percaya getar ini mampu kutahan
kita tutup hingga tetap seperti semula
sebuah kisah yang tertunda, rasakan
rasakan saja..
aku takkan pernah menyesal
takkan..
04:02 wib
suara subuh menggema sahdu
seolah mengelus qalbu
kutajamkan ke enam panca inderaku
seperti ada sesuatu yang mengalir dalam hatiku
merayapi dindingnya dan bersenyawa dengan raga
gema adzan di lereng lembah gunung kelud menjelma teduh
air wudhu begitu dingin menelusup ke titik-titik pori kulitku
pesona subuh telah mengakrabiku
05:15 wib
bulan masih saja termangu diam seribu bahasa
menanti secerca harapan
dan cahaya bulan menyimpan misteri
jutaan pertanyaan yang tak kutahu dimana mencari jawabannya
kubungkus rapi seulas wajah yang sering menghias mimpiku
diam-diam kubisikkan nama kamu dalam desir angin
pelupuk mataku masih menyala gak ada apa-apa disitu
selain kamu dan SENYUM rembulan di rabu pagi
aih aih yang sedang mabuk cinta
senyum dulu ahhhh
EM
*sambil liat komen diatas*
hehehehe kaya percintaan di film Underworld (vampire & lycans)…
Indahnya menikmati cinta dengan menatap rembulan yah?..wah sama tuh kaya saya….tapi saya ga pinter berpujangga.. 😛
selamat jatuh cinta ya dan makasih ucapannya di rumah saya.. 🙂
Walaupun begadang rabu kemarin tetapi kamu tersenyum tuk menyapa teman-temanmu…Septa.
kalo jatuh cinta beda rasanya, tapi kalo jatuh ke got..malu rasanya
Duhh Septa, kenapa tulisanmu jadi puisi melulu? Jadi susah mengomentari nya
Sep.., lagi indu ya? Embulan memang indah bila dilihat dari jauh ya..
Ayo senyum 😉
senyum rembulan di rabu pagi? emang pagi ada rebulan ya sep? 🙂 emang kalo lagi jatuh cinta jadi kelibet libet.
senyummu bagai rembulan sep… berarti bulet dunk hehehhe..
saya datang mengunjungi mu dg seribu senyum persahabatn… 🙂 x300000000000000000..dst
rembulan yang kesiangan ato yang nulis hehe..
salam
Puisinya jadinya jam jaman aja nih
wuihh..sang penyair niy…hehe
senyum dee.. 🙂 (sama kek rembulan gak??)wahahahhaha
eww…
kubungkus rapi seulas wajah yang sering menghias mimpiku
diam-diam kubisikkan nama kamu dalam desir angin..
this words catch me somewhere. merindiiiiiiing nih…!!!
SWT
So sweet……. LAgi kasmaran ya…
aih..indahnyaaaa…
kok lu bisa sih buat bahasa yg indah kyk gini.. ajarin donk 😛
Hati-hati… Jangan senyum-senyum sendiri… Ntar dikira orang /….
aQ mikir2 dulu..ini nulis sambil terus meratiin jam y? Hehe… tp keren plus lucu…bercampur jd satu..hehehe…
kalo suka rembulan kek na aku lebih suka menatap bintang deeeehhhhhhhhh
Hah.. begadang nulis puisi yah.. ???
Yaa sudahlah, emang kadang cinta bisa datang di hati begitu aja dan at some point agak susah menghindar..
Nikmati aja, dan setelah beberapa saat umumnya lebih bisa dirasionalisasikan.. dan di-balancing dengan kehidupan nyata..
Ikut senyum akh.. 🙂
Nihh gw pinjemi lirik sebuah lagu yang yahudd (jiahh emang lagu gw hahaha…)
” And in your arms, is everthing I want
Now I know my search is over
And I don’t know where you take me
But It’s exactly where I wanna be
It’s where the stars line up
It’s where the ocean’s touch
It’s in a place you’ve never been that’s feel like home”
good kan… tapi cari sendiri itu lagunya sapa yg penting kalo diputer rasanya seperti menyatukan pantai-laut dan hati-sepanjang ufuk ketika matahari terbit, secerah embun dipagi buta dan sesejuk udara di pegunungan…
Kek’nya idup lo sibuk ama puisi ya,.. haduwh angkat tangan aja deh gw,..
pasti habis nonton pelem Twilight ya bang? kisah cinta vampir sama manusia whekekekekek.. 😆
nice poem bang ^_^
terinspirasi dari film ya mas?
Kok sampai subuh belum mandi besar, bukannya habis mimpi basah trus gak bisa tidur terngiang-ngiang. Senyumlah… he..he..he..
sekedar berbagi cerita
sudah lama aku tak berkunjung ke kaplingan anda
salm dari sesama blogger 🙂
mampiraja 😀
Hi…Septa, gimana dengan malam minggunya nanti…
Masih tetep tersenyum Kan…?
“gema adzan di lereng lembah gunung kelud menjelma teduh
air wudhu begitu dingin menelusup ke titik-titik pori kulitku
pesona subuh telah mengakrabiku”
weh, gw setuju baget sama Abang.
pagi hari itu memang mengagumkan!
tulisannya keren.
beneran!
sukses ya Bang.
Auw auw…Begini ini rupanya kalau mas Septa lagi kedatangan tamu yang namanya Cinta…
Selamat menikmati deh mas, jangan sampai lupa tidur ya 🙂