jam kuno diruang tengah berdentang merobek keheningan malam
aku masih terjaga, berdiri dipintu loteng berharap melihat sang rembulan
ironis yang kudapat hanyalah gelap
sambil menghela nafas panjang imajinasiku terbang
malam ini 12 tahun sudah usiamu disana
apa kabar Sob..? sedang apakah dirimu saat ini
terbang bersama angin, berkejaran dengan ombak
atau bersenandung di puncak mahameru
eh..! setelah mengunjungi tempat peristirahatanmu tadi sore
ku mampir kerumah ortumu aku kangen sama Ibumu
[ sebernarnya kangen gule kambing buatannya hehehe.. ]
seperti biasa orang tua itu selalu menangis saat melihat wajahku
mungkin Ibumu melihat sosokmu dalam diriku
aku menyadari, tak akan mudah seorang Ibu merelakan buah hatinya pergi
sebanyak apapun waktu takkan bisa mengurangi rasa kehilangannya
tak akan pernah bisa…
aku sendiri butuh waktu yang lama sampai menyadari
kau pergi bukan untuk meninggalkan kami, tapi kau pergi
untuk menetap di dalam hati kami untuk selamanya..
jasadmu boleh hancur tapi kenangan tentangmu akan abadi
SENYUM dan kebaikanmu akan berubah menjadi Rindu..
kau pergi bukan untuk meninggalkan kami, tapi kau pergi
untuk menetap di dalam hati kami untuk selamanya..
jasadmu boleh hancur tapi kenangan tentangmu akan abadi
SENYUM dan kebaikanmu akan berubah menjadi Rindu..
kau telah kubuatkan sebuah ruang istimewa didalam ingatanku
di dindingnya terpajang gambarmu
SENYUMmu itu akan abadi terbingkai indah disana
dedicate to alm. Didin Rady Adrian
SENYUM abadi #part I bisa di baca disini
SENYUM abadi #part II bisa di lihat disini
alm. Didin Rady Adrian siapa, bang septa? Blogger jg kah?
hmm, pernah alami hal yang hampir mirip dengan sahabatku
ibunya menangis setiap bertemu..
setiap kepergian, akan meninggalkan jejak dihati..
jejak yang tak terhapus oleh waktu
semoga mereka yang mendahului kita, berada disisiNYA, amiin
wah, udah 12 tahun masih dikenang
almarhum pasti bahagia kalau tahu ya 🙂
semoga almarhum sedang beristirahat dengan tenang di surga
amin
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku
Semoga sahabatmu mendapat tempat yang paling indah di sisiNya. Semoga juga ibu sahabatmu bisa mengikhlaskan putranya yang tercinta, dan selalu mengirim doa untuknya …
waduh.. 12 tahun yang lalu? temen baik banget ya?
semoga almarhum beristirahat dengan tenang ya 🙂
turut berduka ……….
mudah2an almarhum di ringankan segala urusannya
Pasti sahabat yang sanat dekat.. setidaknya dihati yaa.. ? Aku rasa dia juga sedang tersenyum padamu .. 🙂
Apa khabarmu Sep..? 🙂
Semoga Didin bahagia di alam sana, dan pasti dia akan senang jika melihatmu tak berduka terus menerus…
Semoga dia mendapatkan tempat yang layak di sisi Nya
seolah ada getar senyumnya.. saya sampai merinding waktu baca ini.. semoga almarhum bahagia di surga-Nya.. amin..
Dia Beruntung punya sahabat seperti bang septa yang selalu mendoakannya 🙂
buat aku tersenyum =)) -So7
ah..septa.. kau memang sahabat yg baik dan punya hati yg lembut. masih sering mengunjungi ibu alm sahabatmu untuk sekedar silaturahmi walaupun sebenernya mengincar gule kambing hehehe.. but, it’s nice bro.. 🙂
HHmm…sangat mengena sekali yawh kisah dengan beliau
Semoga dia tetap tersenyum bahagia di sana ya..
Aku jadi sedih teringat sahabatku… 😦
setiap baca kisah yg seperti ini,,membuat hati saya ikut menangis…kita doakan bersama aja ya sob..
salam, ^_^
turut sedih…
tapi tetep smile..
seorang sahabat ya?? turut berduka, semoga mendapat tempat yang baik disisinya…. jadi haru n sedih bacanya…. benar kata septa dia akan selalu tetap ada di hati orang2 yg menyayanginya, dia telah tenang disana, senyum septa :0
Hmmm….
Alangkah sulit mengosongkan hati saat telah didiami seseorang yang disayangi, ya… Ayo lanjutkan hidup dengan senyum! ^_^
waw…………………………wa………………..wa…………………..
menyentuh banget tulisannya sobat….salut..!
terharu…….
……
…..
.