Adik sepupuku tersayang
Imam Awaludin Zamri bin Mohammad Zulkarnaen Zamri
menghembuskan nafas yang terakhir di sebuah petang tepat setahun yang lalu
pada usia yang masih belia
petang itu kanker paru-paru telah merenggut hidupnya
asap tembakau yang selalu menemani hari-harinya
telah berkhianat dan menusuknya dari belakang
sudah banyak mulut yang mengingatkan
gak habis-habis umi-nya “bulik Parti” melarang
sayangnya aku hanya membisu saat itu
***
di suatu malam aku menunggui sepupuku Imam
ku duduk di samping pembaringannya
tubuh muda itu terkapar tak berdaya
ku dengar rintihan di setiap tarikan nafasnya
hingga membuat rasaku pedih bagai tersayat-sayat
setengah berbisik Imam berucap
” mas, sakiit… sakit bangeet.. ”
” tahan ya Dik… banyakin Dzikir ya..”
” aku sudah gak tahan mas… aku pengen mati aja.. ”
ku hanya terdiam, seperti lupa akan aksara
aqal ku hilang di telan udara saat mendengar kalimat itu
[ dan jujur ini semacam DEJAVU kualami kejadian yang hampir sama
beberapa hari yang lalu,saat seorang teman menelfonku. ya TUHAN
ini seperti lingkaran waktu yang kembali di titik awal,ada rencana
besar apa di balik ini semua. ku pasrahkan semua kepada MU ya RABB ]
sungguh berat mendengar kalimat putus asa dari orang yang kita sayangi
mudah saja kita bilang jangan menyerah dalam hidup
tapi bagaimana saat harapan telah benar-benar sirna dan
semua jalan keluar telah tertutup
sementara hidup hanya tinggal menghitung hari
ku hanya bisa menggenggam tangan sepupuku tersayang
semoga dengan itu dia tak merasa sendiri
dalam hati ku bertanya….
” Dik, kenapa tanganmu dingin sekali “
***
ada sungai kecil yang jernih airnya
sementara hutan bambu rapat memadati tepiannya
ketika angin menyapa batang-batangnya saling bergesekan
mengeluarkan bunyi yang seolah bermakna
[ pernahkah kalian mendengar itu? sumpah indah banget ]
daun-daunnya saling berpelukan, menggelayut satu dengan yang lain
sang angin mencium mesra hingga menggugurkan beberapa dari mereka
daun-daun itu jatuh ke permukaan sungai yang tenang
mereka terapung-apung di sana terbawa arus ke hilir
di tepi sungai itu , di atas batu kali besar yang berlumut
dan berpayung pohon-pohon bambu aku dan adik sepupuku Imam sering duduk
menunggu kail di sambar ikan yang banyak menghuni dasarnya
kami saling bercerita, bertukar phikiran, berbagi rahasia dan
menertawakan cinta
harum bau tanah basah menguap bersama partikel-partikel udara
berhembus di sela-sela pohon bambu
takkan ku sia-sia kan semuanya
dalam diam kurekam kenangan itu
ku simpan baik-baik dalam ingatan
di sanalah EDENSOR kami
sebuah firdaus kecil
kepingan surga yang tercecer ke bumi
rasanya di tempat itu waktu berhenti berdetak
kehidupan seolah berjalan abadi di sana
***
taukah kalian gak hanya surga yang ada di bumi
serpihan neraka pun hadir di sini
dan ternyata neraka tak sepanas yang kukira
neraka itu tersembunyi di balik bangunan bersih nan megah
dengan orang-orang berbaju putih yang berkeliaran
hanya dengan membuka mata benak kalian bisa melihat neraka itu
coba dengar dengan mata hati
ada suara tangis putus asa
jerit kesakitan yang memilukan
teriakan marah pada TUHAN karena sudah tak mampu mengangkat beban cobaan
banyak nyawa yang meregang di sana
tak terhitung darah yang tumpah
hanya ada derita dan kesakitan di sana
aku benci tempat itu
bukan hanya menggoreskan sayatan di benakku
tapi neraka kecil itu juga mengingatkanku pada derita
almarhumah sepupuku tersayang Dik Imam
di salah satu ruangannya dia mengalami jutaan derita
dan sakitnya siksaan yang tak terperi
hingga akhirnya dia menyerah, sayang memang
tapi aku tak bisa menyalahkannya
dan ku tak bisa berbuat apa-apa selain berdo’a
***
” Dik Imam … aku datang menjengukmu ”
tapi suaraku tenggelam berganti bisikan parau yang segera terbawa angin
di bawah pohon kamboja tua dan berlumut itu
punggung jiwaku meleleh, luka yang menyayat hatiku
kembali berdara-darah
ku pegang batu nisan yang dingin itu
kupanjatkan do’a yang telah ku hafal dari kitab-kitab
lalu ku bersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitarnya
aku ingin berlama-lama di situ
menemani sepupu tersayangku dalam bisu
sudah jutaan detik waktu melesat telah terlewat
karena ku terpenjara dalam ruang rutinitas
saat senja menghias langit dan matahari mulai tenggelam
burung-burung kedasih bersuit-suit pulang kesarang
aku pun terseok melewati nisan-nisan tua yang berlumut
dalam sepi dan hening
***
bagi kalian yang masih setia dengan asap rokok
cepet-cepatlah meninggalkanya
jangan tunggu nikotin mengkhianati dan menusuk kalian dari belakang
karena nikotin akan membusukkan paru-paru
meninggalkan kerak hitam yang tak pernah terbayangkan
apakah kalian pernah melihat punggung seseorang harus di lubangi
karena paru-parunya di penuhi cairan nanah yang berbau busuk
berliter cairan itu muncrat membasahi dinding
dan sebagian lain mengalir menggenangi lantai
bisakah kalian bayangkan itu
percayalah…
itu adalah pemandangan yang mengerikan
sangat mengerikan…
edensor: buku ketiga dr tetralogi Laskar pelangi karya Andrea Hirata
” sebuah surga ciptaan phikiran manusia “
tulisanmu nakutin sept… *matikan rokok*…
thx bro atas artikelna yg memberikan nasehat buat kita yg perokok…
weqsss…g nyangka pertamaxxxx…Alhamdulillah.. 😀
Alhamdulillah aku gak ngerokok mas septa….
mudah2an yang masih nyaman dengan rokok segera disadarkan….
sukses ya… 🙂
hm…
“matiin rokok, ngikut mas dien..”
iya iya, ane lagi dalam program berhenti merokok…
lagian, baru nyadar, cewek gak suka cowok perokok…
😀
Rokok itu pembunuh!
Jauhi dia!
Perokok itu merugikan orang lain disekitarnya.
Kejam sekali,
yang tdk merokok pun jadi kena imbasnya
~stop merokok dot com~
apik sobat, yo alhamdulillah gue kagak ngerokok…mudah2an tuk selamanya.
tapi kisah e serem e, temenen g iku???????????
Boleh pinjem bukunya kang? ENDESOR itu artinya apa yah?
*belum sempet baca*
mencari nama saya di blogrooll … ah gak ada 😦
mencari nama saya di RSS …. ah gak ada juga 😦
ah septa…
rangkaian kata ekspresi jiwa yang sangat indah.
Memang rokok itu pembunuh! Saya setuju sekali.
Semoga suami saya juga bisa berhenti merokok.
(atau mungkin kalau dia melihat saya yang sakit baru sadar ya? Kalau dirinya sakit tidak akan sadar)
EM
semoga Allah SWT melapangkan kuburnya disana .. Amin
Sebaiknya kita memang sudah waktunya menghindari rokok
Hhhhh..jadi ini penyebabnya kenapa septa mendadak speechless waktu itu..maafin rana ya…rana gak tau…
Semoga Allah melapangkan kuburnya dan memberinya kesejukan Amiin
sedih dgr cerita sepupu itu.. mudah2an dia mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan semoga tak ada lagi sakit yang mendera nya…
moga ia bahagia disana
okeh,,bang septa,,
gw janji,,ga akan ngerokok seumur idup gw,,
harus ditanemin dari kecil nih,,ya kan?
^_^ Saya datang, berkunjung balik, dengan membawa ‘terima kasih’ karena mas Septa dah berkenan berkunjung ke BLOG saya…
Kadang… ketika sehat, kita seringkali lalai untuk menjaga agar diri kita tetap sehat. Kita, manusia, memang banyak lalainya…. dibandingkan ingat…
Soal suara pohon bergesekan… hmm.. pernah tuh mas Septa saya eh tepatnya kami dengar.. Cuma karena dengarnya, saya dan beberapa orang temen sedang di dalam hutan, dikirain itu suara mbak Kunti gitu loh… jadi kami lari terbirit – birit…. ^_^
Eh salam kenal;
Rizal
untuk berkomitmen pada sesuatu terkadang dibutuhkan sebuah peristiwa yg “mengejutkan”. cukup disayangkan bila komitmen berhenti merokok muncul bila sudah mengalami kesakitan semacam di atas. toh, semua kita sudah mengetahui dampak buruknya, dari semua pengalaman orang lain…
mas septa, saya ikutan deh mengkampanyekan anti rokok…
saya dulu merokok, dan berhenti, bukan karena siapa2, tapi karena saya cinta diri saya… 🙂
salam saya mas, semoga arwah orang tercinta mendapat tempat di sisi Tuhan…
Semoga ia diberikan tempat yang sebaik-baiknya di sisiNya. Amiin.
wahh..untung bgt gw bukan seorang smoker tapi [sialnya] gw selalu jadi perokok pasif..
turut berduka cita untuk sepupunya ya sep.. 🙂
Ngerokok emang banyak ruginya ya, ngeri banget ngebayangin paru-paru bisa penuh nanah gitu. Gila! Untung misuaku bukan perokok..
orang merokok juga membahayakan orang disekitarnya…
semoga dengan cerita nyata begini…mampu mengubah orang untuk pelan-pelan mengurangi lalu berhenti merokok
Turut berduka buat sepupumu, semoga sekarang menikmati kebahagian kekal disana.
perlu diingat bahwa perokok pasif mempunyai bahaya yg lebih daripada perokok aktif…
turut berduka cita, semoga keluarga diberi ketabahan dan kesabaran.
Hi friend.. Nice cool post.. Keep posting.. Do visit my blog and post your comments.. Take care mate.. Cheers!!!!
Jangan deh kalo merokok.
Senyum itu membawa perdamaian… (walah?!)
Salam kenal… 😉
eh, dgn senyu kita bsa bikin sumber cahaya lo ………
dengan senyum juga berpahala lo
eh, ini yg ketigax ya ?
KUATTRIK SEKALIAN !!!!
ikut berbeLasungkawa ya, bang septa.. 😦 tyan setuju!!!
tyan juga sebeLL yang aktif rokok, ngerugiin perokok pasif… (ayo dunk mulai memberi contoh dari kelompok keciL misaL IBSNer… buat stop merokok) Bravo!!! he… cheers, (Berbagi kan tak pernah rugi…) minimal berbagi hidup sehat gitu Loch 😉
Postmu bikin gw sesek sept… (matiin rokok orang …. bruakkkssss digampar orangnya…. ngapain lo matiin rokok gw….. ehhh itu gara-gara baca blognya septa loh…..)
Sept sumpe lu jangan suka jalan-jalan yah…. gw jadi gak enak nih diliatin Ken Dedes …wakakakak…. awas dilempar cabe busuuuuuuuukkkkkkkk sama septa…………………..
Gw belum nyampe tuh baca Edensor, Laskar pelangi ajah belum tamat hwa..ha..ha… malah baca Twilight baru 3 lembar udah dibaca duluan ama momi gw….
Eh ikutan HiBlogikoh apa ya…salah sebut kalii wakakakak….
Dik Imam… sakit dan penderitaan lu sudah meluruhkan dosa yah…. gw rasa dia udah jadi bersih Sept…. kalo gw yg jadi lu gw mungkin gak nahan dah geru2 disebelah dia ato malah dah pingsan sept…you are good man….. maklumlah cucu cicit buyut Ken Arok wikikikik…. Ken Dedesnya di Singosari tuh ambil gihhh…. yang asli malah di Belanda… sana kejar….
Ikutan Rindu…lirik blogroll gak ada link gw….
Huwaaaaaaaa………………….
kayaknya tulisannya agak2 bda nich degn dgn yg biasanya..hehe…
QTa hrs bs melakukan perubahan untuk sebuah kdhpn yg insya Allah lbh baik…amin…
hingga saat ini, RS adalah tempat yang paling ku benci… pintu masuknya aja udah bikin aku ketakutan… terlalu banyak fenomena yang kulihat disana..
aku turut berduka cita.. semoga Almarhum damai disana.. amiin
Wah, baca postingan kamu saya jadi ngeri Sep…, soalnya saya perokok berat sampe-sampe saya minta bantuin temen tuk ndorong. *jual rokok.com* {nggak ding sep… cuma canda}. Moga aja post kali ini menyadarkan yg perokok. Salam.
hmm… tulisannya panjang sekali 🙂
Nice work, Keep doing it!!! 😉
http://worldbathroom.com/
.